Sabtu, 18 Juli 2009

ME

MANCING DIKALI DAPET IKAN BAWAL

POTONG HEWAN QURBAN

PANEN RAMBUTAN

TUMBUHAN ANTANAN




--------------->Antanan merupakan tanaman herba menahun, tumbuh liar pada tanah lembab, seperti pematang, tepian parit, atau tebing tanah. Berbatang merayap, banyak menghasilkan cabang, dan membentuk rumpun.

Dulu tanaman ini ditemukan dalam rujak-cuka bersama keratan sayur dan umbi-umbian lain. Sekarang, walau dalam jumlah terbatas, masih bisa dijumpai untuk lalap di rumah makan ala Sunda. Para petani pun sering menyantapnya sebagai teman makan siang di sawah karena antanan termasuk jenis lalap yang digemari dan berkhasiat untuk menjaga kesehatan. Penyantapnya jadi jarang terserang penyakit musiman, seperti flu, demam, bahkan batuk-batuk.


Dalam Buku "Tanaman berkhasiat obat Indonesia" susunan Hembing Wijayakusuma (1992), antanan, pegagan, "ji xue cao" mengandung senyawa-senyawa berkhasiat obat, seperti asiatikosida (triterpenoids), karotenoids, asam madasiatika, mesoinositol , serta sederet garam-garam mineral bermanfaat. Tidak heran kalau tanaman ini digunakan di banyak kawasan Asia dan Afrika untuk menangkal penyakit lepra, campak, hepatitis, demam, bronhitis, radang amandel, keracunan logam berat, muntah darah, wasir, cacingan, juga penambah nafsu makan.

Dalam pengobatan tradisional Cina, antanan menempati tempat teratas, di samping jamur lingzhi ataupun ginseng, karena kemampuannya mengobati banyak penyakit. Bahkan, seorang herbalist (ahli tanaman berkhasiat) Cina, Li-Ching Yun, bisa berumur sampai 256 tahun dan tetap bugar karena tiap hari memakan daun dan batang antanan mentah. Masyarakat Cina percaya, kandungan senyawa kimia bermanfaat dalam daun antanan, setara dengan jamur lingzhi dan umbi ginseng.


Dalam Buku "Obat asli Indonesia" susunan Dr Seno Sastroamijoyo (1962), diuraikan bahwa antanan memiliki khasiat paling tinggi di antara tanaman berkhasiat obat. Berfungsi memperkuat lambung dan menambah nafsu makan, obat luka, obat batuk dan flu, obat sakit perut dan cacingan, membersihkan darah, bahkan obat kencing-darah dan koreng akibat sifilis.

Pengalaman beberapa rekan di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sejak 5-6 tahun selalu memakan daun antanan minimal 5-10 helai saat makan siang atau malam, mengurangi gangguan beberapa penyakit yang diidap, seperti kencing manis, tekanan darah tinggi, batuk-batuk, bahkan "pelupa", walau usia sudah berkepala 6.

Namun, karena susah mencari di pasar, sebaiknya antanan ditanam sendiri. Caranya, dengan mencari di pematang, dicabut hingga akarnya, lalu ditanam di bedengan tanah di pekarangan atau pot bertanah gembur. Tambahkan pupuk kandang dan setiap saat harus disiram.

H Unus Suriawiria Dosen senior ITB Pemerhati bioteknologi dan agroindustri

Source: http://www.kompas.com/kesehatan/news/0205/01/023359.htm

Antanan, Membuat Awet Muda

Pikiran Rakyat

SESEORANG yang berkunjung ke Cina biasanya membawa oleh-oleh serbuk tanaman yang dikemas dalam bentuk pil dan kapsul. Konon, tanaman tersebut memiliki khasiat sangat ampuh antara lain untuk memulihkan sistem kerja tubuh, menurunkan kolestrol dan gula darah, menstabilkan kerja hormon tubuh serta dapat mempertahankan kesehatan dan kebugaran sehingga dapat panjang umur.

Jenis tanaman itu baru terungkap ketika penulis membaca buku-buku pengobatan tradisi asal tanaman yang terbit di Amerika Serikat, antara lain "Guaranteed potency herbs: Next Generation Herbal Medicine" (Daniel B. Mowrey, Ph.D., Cormorant Books, 1998) dan "Reishi mushroom: Herbs of Potency and Medical Wonder" (Terry Williard, Ph.D., Sylvan Press, 1996). Tanaman yang dimaksud tak lain adalah gotu kola atau antanan (Sunda), gagan-gagan (Jawa), kos-tekosan (Madura), pegaga (Makasar), atau daun kaki kuda (secara umum, Indonesia) atau Centella asiatica.

Umumnya antanan berupa tanaman herba menahun, tumbuh liar pada tanah lembab, seperti sepanjang pematang atau galangan sawah, tebing tanah serta tempat-tempat lain yang basah atau lembab. Tumbuhan ini berbatang merayap, banyak menghasilkan cabang, dan membentuk rumpun.

Dulu tanaman ini selalu ditemukan di dalam rujak cuka dicampur sayuran dan umbi-umbian lain. Sekarang walau dalam jumlah terbatas antanan masih digunakan untuk lalab dengan paduan sambal oncom.

Antanan pun memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran agar tetap kuat serta jarang diserang penyakit musiman seperti flu, demam bahkan juga batuk-batuk.

Di dalam buku "Tanaman Berkhasiat Obat Indonesia" yang disusun Prof. Hembing Wijayakusumah (Pustaka Kartini, 1992), antanan atau pegagan atau ji xue cao mengandung senyawa-senyawa berhasiat obat, misalnya asiatikosida (triterpenoids), karotenoids, asam madasiatika, mesoinositol serta sederet garam-garam mineral bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.

Sehingga tidak heran kalau tanaman ini digunakan di banyak kawasan Asia dan Afrika untuk menangkal penyakit lepra, campak, hepatitis, demam, bronhitis, radang amandel, keracunan logam berat, muntah darah, wasir, cacingan, dan sebagainya.

Bahkan di dalam buku "Obat Asli Indonesia" susunan Dr.Seno-Sastroamijoyo (1962) diuraikan, antanan memiliki khasiat paling tinggi di antara tanaman berkhasiat obat, untuk memperkuat lambung dan menambah nafsu makan, obat luka, obat batuk dan flu, obat sakit perut dan cacingan, membersihkan darah bahkan sampai obat kencing darah dan koreng. Caranya dengan langsung dimakan tanpa harus dimasak, atau dihancurkan terlebih dahulu kalau untuk mengobati luka.

Untuk membudidayakan antanan mudah saja, kita tanam pada bedengan tanah atau di dalam pot yang berisi tanah gembur, tambahkan pupuk kandang dan setiap saat harus disiram.